Oleh: Imam Nur Suharno
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengakuan tulus dari seorang mantan presiden Burhanudin Jusuf (BJ) Habibie tentang sosok perempuan yang selalu berada di balik kesuksesannya muncul beberapa waktu lalu. Pemimpin yang sempat mengawal proses reformasi di Indonesia ini mengungkapkan betapa Hasri Ainun Habibie sebagai istri menjadi kekuatannya dalam masa-masa sulit.
“Saya menerima penghargaan ini atas nama keluarga dan anak-anak, menantu, dan cucu, khususnya kepada istri saya tercinta, dokter Hasri Ainun Habibie yang telah mendampingi dengan kesetiaan yang tulus serta dengan pengorbanan yang ikhlas sehingga saya dapat menjadi hamba Allah seperti sekarang ini.” ujarnya pada Pidato Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Filsafat dan Teknologi Universitas Indonesia. Dia menambahkan, “Di balik sukses seorang tokoh, tersembunyi peran dua wanita yang amat menentukan, yaitu ibu dan istri.” (Republika Online).
Kisah di atas memberikan pelajaran bahwa di balik setiap kesuksesan suami selalu ada peran seorang istri. Penyebabnya, Allah SWT telah menganugerahkan kesabaran kepada perempuan (istri) untuk merawat keluarganya tanpa berkeluh kesah. Perempuan juga dihiasi dengan perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai anak-anaknya. Maka, makhluk yang diciptakan dari tulang rusuk lelaki ini juga kerap menjadi sumber inspirasi bagi suaminya.
Ketika masa kenabian, profil Khadijah binti Khuwailid bin As’ad bin Abd Al-Uzza’, istri baginda Nabi Muhammad SAW, tak bisa dilupakan. Dia turut berperan dalam kesuksesan dakwah Nabi SAW. Tak hanya itu, seluruh hidupnya diberikan untuk mendukung dan membela dakwah Rasulullah SAW bersama para sahabatnya.
Tentang istri pertamanya ini, Rasulullah SAW bersabda, “Allah tidak menggantikan untukku perempuan yang lebih baik darinya. Dia beriman kepadaku saat orang lain ingkar kepadaku, dia memercayaiku saat orang lain mendustakanku, dia menolongku dengan hartanya saat orang lain tidak ada yang menolongku, dan Allah telah mengaruniakan kepadaku putra (dari hasil perkawinan dengannya) sedang perempuan-perempuan lain tidak.”
Keistimewaan Khadijah pun diakui Allah SWT. Abu Hurairah RA menyatakan bahwa Jibril datang kepada Nabi SAW seraya berkata, “Wahai Rasulullah, Khadijah sedang berjalan kemari. Dia membawa wadah yang berisi kuah, makanan atau minuman. Jika dia sampai kepadamu maka katakanlah bahwa Tuhannya dan aku menyampaikan salam kepadanya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepadanya bahwa dia mendapat sebuah rumah di dalam surga.” (Muttafaq ‘alaih).
Allah SWT menciptakan laki-laki dan perempuan untuk saling mendukung dalam kebaikan, bekerja sama, dan tolong menolong. (QS at-Taubah [9]: 71). Dan, menjadikan sepasang suami-istri seperti pakaian yang saling melengkapi dan menutupi kekurangan di antarkeduanya.
Seperti yang difirmankan Allah SWT. “....Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka...” (QS al-Baqarah [2]: 187). Semoga Allah menganugerahi kepada kita pendamping—suami/istri—yang selalu istiqamah dalam berjuang di jalan-Nya. Aamiin.
“Saya menerima penghargaan ini atas nama keluarga dan anak-anak, menantu, dan cucu, khususnya kepada istri saya tercinta, dokter Hasri Ainun Habibie yang telah mendampingi dengan kesetiaan yang tulus serta dengan pengorbanan yang ikhlas sehingga saya dapat menjadi hamba Allah seperti sekarang ini.” ujarnya pada Pidato Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Filsafat dan Teknologi Universitas Indonesia. Dia menambahkan, “Di balik sukses seorang tokoh, tersembunyi peran dua wanita yang amat menentukan, yaitu ibu dan istri.” (Republika Online).
Kisah di atas memberikan pelajaran bahwa di balik setiap kesuksesan suami selalu ada peran seorang istri. Penyebabnya, Allah SWT telah menganugerahkan kesabaran kepada perempuan (istri) untuk merawat keluarganya tanpa berkeluh kesah. Perempuan juga dihiasi dengan perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai anak-anaknya. Maka, makhluk yang diciptakan dari tulang rusuk lelaki ini juga kerap menjadi sumber inspirasi bagi suaminya.
Ketika masa kenabian, profil Khadijah binti Khuwailid bin As’ad bin Abd Al-Uzza’, istri baginda Nabi Muhammad SAW, tak bisa dilupakan. Dia turut berperan dalam kesuksesan dakwah Nabi SAW. Tak hanya itu, seluruh hidupnya diberikan untuk mendukung dan membela dakwah Rasulullah SAW bersama para sahabatnya.
Tentang istri pertamanya ini, Rasulullah SAW bersabda, “Allah tidak menggantikan untukku perempuan yang lebih baik darinya. Dia beriman kepadaku saat orang lain ingkar kepadaku, dia memercayaiku saat orang lain mendustakanku, dia menolongku dengan hartanya saat orang lain tidak ada yang menolongku, dan Allah telah mengaruniakan kepadaku putra (dari hasil perkawinan dengannya) sedang perempuan-perempuan lain tidak.”
Keistimewaan Khadijah pun diakui Allah SWT. Abu Hurairah RA menyatakan bahwa Jibril datang kepada Nabi SAW seraya berkata, “Wahai Rasulullah, Khadijah sedang berjalan kemari. Dia membawa wadah yang berisi kuah, makanan atau minuman. Jika dia sampai kepadamu maka katakanlah bahwa Tuhannya dan aku menyampaikan salam kepadanya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepadanya bahwa dia mendapat sebuah rumah di dalam surga.” (Muttafaq ‘alaih).
Allah SWT menciptakan laki-laki dan perempuan untuk saling mendukung dalam kebaikan, bekerja sama, dan tolong menolong. (QS at-Taubah [9]: 71). Dan, menjadikan sepasang suami-istri seperti pakaian yang saling melengkapi dan menutupi kekurangan di antarkeduanya.
Seperti yang difirmankan Allah SWT. “....Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka...” (QS al-Baqarah [2]: 187). Semoga Allah menganugerahi kepada kita pendamping—suami/istri—yang selalu istiqamah dalam berjuang di jalan-Nya. Aamiin.